my life

di post gw yang sebelumnya kan kurang lengkap tuh tentang gw nya. nah sekarang gw pngen nyeritain yang lebih detail lagi nih. checked out!


Masa Kecil Penulis 

 Penulis di lahirkan di Bandarlampung tanggal 20 Juli 1995. Penulis dilahirkan dari ibunya yang bernama Nurhasanah dan ayahnya Darma Setiawan. Penulis dilahirkan dengan berat 3.7 kg, panjang 52cm. dan diberi nama Gita Nyali Dewi Setiawati. Alhamdulillah dilahirkan dengan normal di klinik bidan Memunah Tanjung Baru. kata ibu penulis arti dari Gita Nyali Dewi Setiawati adalah Gita itu harapan, Nyali adalah berani, Dewi adalah seorang wanita, dan Setiawati adalah wanita yang setia, jadi artinya orangtua penulis berharap penulis menjadi wanita yang setia dan pemberani Penulis anak ke tiga dari tiga bersaudara. Ibu berasal dari Jambi, dan ayah berasal dari Palembang. Ibu adalah seorang guru di SMP Negeri di Bandarlampung, dan ayah sekarang seorang pensiunan PNS. Kakak pertama penulis adalah Eka Gustiansyah Setiawan. Ia kuliah di STAN. Sudah menikah dan mempunyai anak laki-laki. Dan kakaknya yang kedua bernama Adisty Pratiwi Setiawati. Sekarang ia bekerja di BPK, dan belum menikah. Kata ibu penulis, saat penulis berusia 13 bulan, sudah dapat berjalan tanpa proses merangkak. Penulis tinggal di Perumahan Bukit Sukabumi Indah. menurut ayah penulis, Saat kecil penulis merupakan anak yang pendiam. 

Waktu TK
Ketika penulis berumur 5 tahun, ia masuk TK Pertiwi, yang berada di pahoman. Ia masuk B3. Setiap hari ia diantar dan dijemput oleh ibundanya. Penulis sangat suka main jungkat jungkit, perosotan. Ia bermain dengan teman-temannya. Setiap hari ia di antar dan di jemput ol eh abudemen. Di abudemen itu ia bertemu dengan teman baru yang berasal dari sekolah lain.  Karena ibu penulis seorang guru, setiap pulang sekolah ia dititipkan dengan nenek nya, yang rumah nya tidak terlau jauh, ketika sore, baru pulang ke rumah.  Penulis sangat dekat dengan ibunya. Penulis sempat dimasukkan sanggar tari di dekat TK nya. Ia berlatih tari selendang untuk menarikan nya di acara perpisahan nya nanti. Setiap hari ia di ajarkan menggambar, menulis, bernyanyi, mewarnai, dan lain-lain. Ketika akan perpisahan, sekolah penulis mengadakan lomba mewarnai. Dan penulis pun mengikuti lomba itu. Pemenang dari lomba itu akan di umumkan ketika acara perpisahan, yaitu satu minggu lagi. Karena acara perpisahan sebentar lagi, penulis dan teman –temannya berlatih menari lebih giat lagi. Acara perpisahan pun tiba. Acara perpisahan tepat hari Kartini. Penulis pun berusaha untuk menari dengan baik dan indah. pengumuman lomba mewarnai pun tiba, dan ternyata penulis mendapatkan juara harapan III. Penulis amat senang karena tidak menyangka mendapat juara.


Waktu SD
Ketika penulis berumur 6 tahun, ia masuk SD 2 Rawalaut. Ia masuk kelas 1f. ia di ajar oleh bu Wayan. Ibu itu sangatlah baik. Ia sabar dalam mengajar. Ketika penulis tidak mengerjakan pr, ia hanya menasihati nya agar tidak mengulangi perbuatan itu lagi. Ia duduk berdampingan dengan Nissa, dan Bella.  Ketika catur wulan ke 2, ada anak baru namanya Zakki. Ia pindahan dari Makassar. Dan ia pun duduk bersama penulis dan Nissa. Bella pindah dengan yang lain. Zakki adalah anak yang baik. Kami mengalami suka duka bersama.pernah suatu ketika, penulis membuat Zakki menangis karena tidak sengaja menjenturkan kepalanya ke meja.  ketika kenaikan kelas, penulis pun masuk 2f yang wali kelas nya bu Rosamala Dewi. Ia pun tetap duduk bersama Nissa dan Zakki. Pertemanan kami pun semakin erat. Ketika Catur wulan 2, penulis mendapat peringkat 6. Tetapi ketika catur wulan 3, ia mendapat peringkat 7. Ketika akan kenaikan kelas, penulis di sarankan oleh wali kelasnya untuk mengikuti tes masuk kelas unggulan. Dan Alhamdulillah penulis masuk 3u. di kelas itu ia bertemu dengan teman-teman yang baru. Ia pun harus menyesuaikan dirinya lagi dengan teman barunya. Ia duduk dekat dengan Glenys. Wali kelas 3u saat itu bu Yuniar. Setahun telah di lewati di 3u. suka duka di lewati bersama. Ketika kenaikan kelas 4, kelas penulis ternyata tetap sampai kelas 6. Saat kelas 4-6, penulis duduk dengan Fathia. Fathia adalah orang yang baik dan lucu. Dua teman dekat penulis lainnya; Dwi dan Meridha. Penulis dan teman nya sering bermain bersama. Mereka sering bermain di rumah Dwi. Tetapi penulis lebih dekat dengan Fathia. Kemana-mana selalu bersama. Salah satu pelajaran yang di sukai penulis adalah PTD atau Pelajaran Teknologi Dasar. Pelajaran itu menyenangkan, karena belajar tentang bermacam-macam, seperti cara menanam buah, membuat sesuatu. Saat kelas 6, saat nya sibuk ulangan, dan saat-saat untuk berpisah. Penulis dan teman-temannya pun sibuk ulangan dan belajar.  Bulan Juni, bulan pengumuman kelulusan, dan Alhamdulillah semuapenulis dan teman temannya lulus. Penulis bahagia campur sedih karena harus berpisah dengan teman-temannya terutama teman nya yang ada di 3u dan 6u, yang selama kurang lebih 4 tahun bersama. Apalagi dengan Fathia, yang mengalami suka duka bersama. Setelah kelulusan, penulis melanjutkan sekolah ke SMP. 

Waktu SMP
penulis dan teman-teman nya
Ketika ia akan melanjutkan SMP  ia mendaftar ke SMP 2,4, dan 20. Yang mendaftarkan adalah ibunya. Waktu ujian tes masuk SMP pun semakin dekat, penulis sudah mempersiapkan dirinya beberapa bulan sebelumnya. Hari yang di tunggu pun tiba. Penulis mengerjakan soal dengan penuuh percaya diri. Penulis selalu berdo’a yang terbaik untuk dirinya. Hari pengumuman pun tiba. Ternayata penulis masuk SMP 20, tempat ibunya mengajar.dan Fathia, temannya masuk SMP 2. Walau sedih tidak masuk SMP 4, tetapi setelah di piker-pikir, harus nya bersyukur karena masih bias masuk ke SMP Negeri. Di SMP itu, penulis masuk ke kelas 7g. yang wali kelas nya ibu nya sendiri.  Penulis waktu itu duduk dengan Eka. Eka anak yang rame, baik. Ia juga sekelas dengan Vini dan Vina yang kembar, Desti, Rada dll. Penulis sangat senang sekelas dengan mereka. Mereka baik, rame, dan pintar. Rada anak yang pintar di kelas itu. Tetapi ia tidak sombong, jika ada teman yang tidak tahu, ia akan mengajari nya.  Setelah satu semester di SMP 20, penulis pun pindah ke SMP 4 Bandar Lampung. Saat itu ia masuk kelas 7d. penulis duduk paling belakang. Untung nya di kelas itu ia mempunyai teman dari Sd,maka ia tidak terlalu canggung untuk berteman. Penulis berteman dengan Fitri. Ia merupakan anak yang pintar. Dan teman yang lain adalah Caca, Ilham, Annama, Sarah, Reza, Devi, Alfi, dan masih banyak lagi. Teman-teman penulis menerima penulis dengan baik. Saat kelas 7 semester 2, penulis di suruh untuk les bahasa inggris, yaitu di LIA. Di sana dia mendapat teman-teman yang baru dari sekkolah dan kelas yang berbeda penulis berteman baik dengan mb Athina. Ia satu tahun umurnya di atas penulis. Sekarang mba’ Thina itu sekolah di SMA 10 Bandar Lampung. Teman dekat penulis yang sampai sekarang masih berteman dekat adalah FAdhillah. Umur nya sama dengan penulis. Ia sekarang bersekolah di SMA 9 Balam. Di LIA juga ia sekleas dengan Eros, Yulia, dan masih banyak lagi. Kenaikan kelas pun tiba, penulis masuk 8d yang wali klas nya adalah bu Rosita. Beliau mengajar agama. Saat kelas 8 penulis bertemu dengan teman-teman yang baru. Penulis dekat dengan Julia Bethari atau yang biasa di panggil ‘jube’. Penulis dekat dengan jube, karena duduk berdekatan dan rumah nya searah. Di kelas itu, penulis dan teman-temannya kompak. Yang cewe selalu pergi ke kantin sama-sama. Begitupun dengan yang cowo. Kelas penulis ketika kelas 8, selalu pindah-pindah, dari kelas yang di gedung bertingkat, di ruang kesenian, dan akhirnya di ruangan bekas perpus. Teman-teman penulis saat kelas 8d adalah; Revy, Merry, Annama, Jube, Shabrina, Mona, ‘Dude’, Agit, Wina, dan masih banyak lagi. Mereka selalu membuat penulis merasa senang ketika pergi ke sekolah. saat kelas yang mendapat peringkat pertama adalah Shabrina. Ia anak yang baik, ia memakai jilbab. 18 Desember penulis mengikuti lomba yang ada di adakan oleh LIA di sekolah nya.n ia mengikuti lomba pidato bahasa inggris. Dan Alhamdulillah ia mendapat juara 2.  kenaikan kelas 9, pembagian kelas di lakukan di tengah lapangan, dan menggunakan speaker. Ternyata penulis masuk kelas 9f, yang wali kelas nya Pak Peniwar. Beliau mengajar pelajaran IPS. Penulis duduk dengan Shabrina, agar siapa tahu, kepintaran dari Shabrina tertular ke penulis. Di kelas 9, penulis sekelas lagi dengan Alfi, yang menjadi ketua kelas 9f. di kelas itu, penulis harus membiasakan diri dengan teman yang baru. Ada yang nakal, pintar, baik, dll. Saya juga sekelas dengan Yuri, yang sekarang berada di X.2. dan saat kelas 9 ini, ternyata ada anak pindahan dari Muara Enim, bernama Lavenda Geshica. Awal nya penulis menyangka bahwa Chika, nama panggilan dari Lavenda, adalah anak yang pendiam, ternyata tidak, ia ternyata anak yang rame. Penulis duduk dengan Shabrina. dengan duduk bersebelahan dengan Shabrina, penulis lebih mengenal dia. Ternyata Shabrina adalah anak kosan, rumah nya di Lampung Tengah. Penulis dan shabrina pun berteman dekat. Penulis beruntung bisa berteman dengan teman-teman nya itu. Mereka bisa membuat penulis tertawa setiap hari. Ketika tidak ada guru, penulis dan teman-temannya sering bermain di luar kelas, mendengarkan lagu, atau bernyanyi. Kelas 9 merupakan saat-saat yang bebas. Saat kelas 9 semester pertama, penulis mendapat peringkat 4. Tetapi ketika Semester 2, ujian-ujian pun  berdatangan penulis dan murid kelas 9 lainnya di beri les. Ujian Sekolah, Ujian praktek, yang terpenting adalah UN. Penulis dan murid lainnya menghadapi LUN 1. Saat menghadapi LUN 1, penulis dan yang lainnya merasa gugup melihat hasil nya. Dan Alhamdulillah, penulis mendapat nilai yang tidak terlalu buruk. Les yang di berikan di sekolah, ternyata di urutkan menurut hasil LUN 1. Penulis pun masuk kelas yang isinya anak-anak pintar. Kami belajar dengan giat. Lun 2 pun tiba. Dan lagi-lagi hasilnya cukup memuaskan. Saya pun tetap berada di kelas itu. Tetapi, bukan berarti menghadapi LUN membuat penulis stress. Ia menghilangkan stress dengan bermain bersama teman-temannya. Pergi ke mall. Atau membeli buku. LUN 3 pun tiba. Lagi-lagi murid-murid harus berusaha keras mendapatkan nilai yang bagus. Dan LUN 3 pun mendapatkan nilai yang bagus. Dan beberapa minggu sebelum UN, penulis lebih serius untuk belajar. Dan akhirnya UN pun tiba. Penulis merasa sedikit nervous. Tetapi 4 hari yang menegangkan pun telah usai. Penulis dan teman-teman amat senang. Karena hari yang melelahkan dan hari penentuan telah usai. Selesai UN, penulis pun masih mengikuti berbagai Ujian. Seperti Ujian Sekolah, praktek. Saat ujian praktek IPA, penullis disuruh membuat bel, praktek agama; solat mayat, dll. Setelah melaksanakan ujian yang dating bertubi-tubi, akhirnya libur pun datang juga. Sekitar sebulan libur, akhirnya masuk sekolah. penulis masuk untuk mendengar pengumuman  kelulusan. Dan Alhamdulillah sekolah penulis lulus 100%!.  Penulis bahagia bercampur sedih. Karena penulis harus berpisah dengan teman-teman nya. setelah lulus dari SMP. Penulis mendaftar ke SMAN 2 Bandar Lampung. Ia berdoa semoga bisa masuk ke sekolah yang di idamkan itu. Hari tes pun tiba. Penulis mengerjakan soal nya dengan penuh percaya diri. Beberapa hari setelah tes, di umumkan hasil nya. dan dengan tidak percaya, penulis masuk ke SMA 2. Penulis merasa bahagia sekali. 

Waktu SMA
Tanggal 1 Juli 2010, hari pertama penulis mengikuti MOS di SMA 2. Ia bertemu dengan teman-teman yang baru. Dan ternyata, teman penulis di LIA, Eros dan Yulia masuk SMA 2, dan sekelas dengan penulis. Ketika MOS, penulis masuk ke kelompok Anturium. Penulis bertemu dengan teman-teman yang baru, dari sekolah yang lain. Teman penulis dari SMP 4 yang masuk kelompok penulis adalah Chika, dan Indah. momen yang di ingat penulis ketika MOS adalah ketika penutupan MOS di lembah hijau. Penulis dan kelompok nya harus jalan kaki ke lembah hijau dari SMA 2. Di sana ia harus, bernyanyi, melakukan atraksi yang aneh-aneh. Tanggal 12 juli 2010, penulis dan murid-murid lainnya mulai belajar. Ternyata penulis masuk ke kelas X.1.Kalo tidak salah, ketika sekolahan mengadakan orgab antar ekskul, penulis mengikutinya.kebetulan penulis mengikuti ekskul HSEC.  Penulis dan anggota HSEC lainnya yang terdiri dari 6 orang menginap di Hanura. Mereka menginap selama 2 hari. Ketika orgab, banyak sekali pengalaman yang tak terlupakan. saat pertama kali datang saya dan teman-teman yang satu ekskul membangun tenda, dengan barang seadanya karena kakak kelas yang mengawasi kami sedang lomba. Tujuan dari kegiatan orgab itu adalah agar setiap anggota ekskul mengenal anggota ekskul yang lainnya Itu merupakan pengalaman yang tak terlupakan. Penulis mempunyai sahabat yaitu Shofia dan Yulia. Shofia dari SMP Al-Kautsar dan Yulia dari SMP 2.








  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar